9.20.2008

Filosofi Cangkir


CANGKIR YANG CANTIK


Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk

mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada

sebuah cangkir yang cantik.

"Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada suaminya. "Kau benar, inilah

cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud

berbicara; "Terima kasih untuk pujiannya, tapi kalian perlu tahu bahwa

aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku

hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna.

Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku

ke sebuah roda berputar. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku

merasa pusing.

Stop !Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia

mulai mencengkeram dan meninjuku berulang-ulang.

Stop! Stop! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa

menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke

dalam perapian.

Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi.

Tapi orang ini berkata "belum !"

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai

dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku.

Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita

muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan.

Stop ! Stop! Aku berteriak. Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia

memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke

perapian yang lebih panas dari sebelumnya!

Tolong! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak

sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.Ia terus

membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan

menempatkan aku dekat kaca.

Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya,

karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua

kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat

diriku."

Think about this:

Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat Tuhan membentuk kita,

tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata.

Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita supaya

menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.

"Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila Anda jatuh ke dalam

berbagai cobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan

ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang."

Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena

Dia sedang membentuk Anda. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan

tetapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa

cantiknya Tuhan membentuk Anda.



1000 Burung Kertas


Let the story begin ...

Sewaktu boy dan girl baru pacaran, boy melipat 1000 burung kertas buat girl,
menggantungkannya di dlm kamar girl. Boy mengatakan, 1000 burung kertas itu
menandakan 1000 ketulusan hatinya. Waktu itu, girl dan boy setiap detik
selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka b'dua....


Tetapi pada suatu saat, girl mulai menjauhi boy. Girl memutuskan untuk
menikah dan pergi ke Perancis, ke Paris tempat yang dia impikan di dalam
mimpinya berkali2 itu!!


Sewaktu girl mau mutusin boy, girl bilang sama boy,
kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa..... Menikahbagi
cewek adalah kehidupan kedua kalinya!! Aku harus bisa memegang kesempatan
ini dengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh
aku tidak berani membayangkan bagaimana kehidupan kita setelah menikah...!!


Setelah Girl pergi ke Perancis, Boy bekerja keras, dia pernah menjual koran,
menjadi karyawan sementara, bisnis kecil, setiap pekerjaan dia kerjakan
dengan sangat baik dan tekun.


Sudah lewat beberapa tahun...
Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya, akhirnya dia mempunyai sebuah
perusahaan. Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl, dia
masih tidak dapat melupakannya.


Pada suatu hari, waktu itu hujan, Boy dari mobilnya
melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan. Dia mengenali
mereka, mereka adalah orang tua Girl..


Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil
pribadi, tetapi juga mempunyai Vila dan perusahaan sendiri, ingin
mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin
lagi, dia sekarang
adalah seorang Bos. Boy mengendarai mobilnya sangat
pelan sambil
mengikuti sepasang orang tua tsb.


Hujan terus turun, tanpa henti, biarpun kedua org
tua itu memakai
payung, tetapi badan mereka tetap basah karena
hujan.


Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, Boy tercegang
oleh apa yang ada
di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman. Dia
melihat di atas
papan nisan Girl tersenyum sangat manis terhadapnya.


Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung2
kertas yang
dibuatkan Boy, dalam hujan burung2 kertas itu
terlihat begitu hidup.


Org tua Girl memberitahu Boy, Girl tidak pergi ke
paris, Girl
terserang kanker, Girl pergi ke surga. Girl ingin
Boy menjadi orang,
mempunyai keluarga yang harmonis, maka dengan
terpaksa berbuat
demikian terhadap Boy dulu. Girl bilang dia sangat
mengerti Boy, dia
percaya kalau Boy pasti akan berhasil.


Girl mengatakan, kalau pada suatu hari Boy akan
datang ke makamnya
dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas
buatnya lagi.
Boy langsung berlutut, berlutut di depan makam Girl,
menangis dengan
begitu sedihnya. Hujan pada hari Ching Ming itu
terasa tidak akan
berhenti, membasahi sekujur tubuh Boy.


Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan
polos, mengingat
semua itu, hatinya mulai meneteskan darah...


Sewaktu Orang tua ini keluar dari pemakaman, mereka
melihat kalau Boy
sudah membukakan pintu mobil untuk mereka. Lagu
sedih
terdengar dari
dalam mobil tersebut.
"Hatiku tidak pernah menyesal, semuanya hanya
untukmu 1000 burung
kertas,
1000 ketulusan hatiku, beterbangan di dalam angin
menginginkan
bintang yang lebat besebaran di langit, melewati
sungai perak, apakah
aku bisa bertemu denganmu? Tidak takut berapapun
jauhnya, hanya
ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu. Masa
lalu seperti
asap, hilang dan tak kan kembali, menambah kerinduan
di hatiku.
Bagaimanapun dicari, jodoh kehidupan ini pasti tidak
akan berubah.."