2.24.2013

Ujian Universitas Kehidupan


Dalam sebuah sekolah/ universitas pasti selalu saja ada yang namanya UJIAN, ada ujian tulis ada ujian lisan ada ujian praktek. Ujian tak lain dan tak bukan diadakan dengan tujuan untuk mengukur keilmuan seseorang,  begitu pula dengan Universitas Kehidupan, Universitas Kehidupan memiliki dua jenis ujian, yakni Ujian Kesenangan dan Ujian Kesedihan, untuk mengukur ilmu keimanan seseorang.

Ujian Kesenangan, Senang koq ujian? Ya Kesenangan itu merupakan ujian yang sering kita tidak sadari, terbuai dengan kesenangan dunia yang sifatnya sementara. Contoh dari ujian kesenangan: Kekayaan, Kecantikan/ Ketampanan, Kepintaran, Kedudukan. 4 hal ini merupakan sebuah ujian kesenangan dunia yang malah bisa menyeret diri kita dibenci oleh Allah.
  • Kekayaan: saat Allah menguji seseorang dengan limpahan harta lalu manusia merasa memiliki seutuhnya karna hasil kerja kerasnya lalu berfoya-foya, kikir dan lupa sebagian dari harta kita ada harta yang bukan haknya. Merasa bisa membeli segala sesuatu dengan uang sehingga menyepelekan bisa membeli waktu, wanita, pendidikan, jabatan dll
  • Kecantikan/ Ketampanan: sebagai contoh ketika wanita diuji dengan kecantikan dikarunia wajah mulus rupawan, berkulit cerah, putih dan bersinar, memiliki badan yang ideal pada umumnya menggoda para wanita untuk menampakan kecantikan/ kemolekannya sebagai konsumsi publik. Seseorang yang dikarunia kesempurnan kecantikan bisa terlena dengan kenikmatan yang Alllah berikan dan lupa bahwa sebagai kodratnya wanita ditakdirkan untuk menutup auratnya agar tidak mengundang hal-hal yang tidak diinginkan. Begitu apik Islam mengatur segala perkara demi kebaikan umat manusia. Mengapa Allah memerintahkan wanita berjilbab dan menutup aurat, tentu Allah memiliki alasan kebaikan dibalik aturan yang dibuatnya dalam Al-Quran, Pedoman Segala Jaman.
  • Kepintaran: pernah dengar ada pintar picik? Ya kepintaran dan kecerdasan yang Allah berikan disalahgunakan, menggunakan kepintarannya untuk meracuni pikiran seseorang, kepintaran dalam mengelabui seseoran, kepintaran menjatuhkan rekan kerja di depan atasan dll
  • Kedudukan: seorang yang memiliki kedudukan/ jabatan namun tidak mengemban baik amanah yang diberikan, malah menyalahgunakan wewenang dengan korupsi, kolusi, nepotisme dll
Limpahan karunia keindahan, harta, tahta, pangkat dan ilmu acap kali membutakan hati dan pikiran kita yang dapat menyeret kita ke dalam jurang kesombongan, kehancuran dan kenistaan. Merasa sudah memiliki segalanya dan lupa bahwa segala kelebihan yang Allah berikan itu adalah amanah yang sifatnya sementara dan sewaktu-waktu bisa Allah ambil kapanpun. Hal ini menguji diri kita apakah dengan limpahan nikmatnya dapat mendekatkan diri kita kepada Allah atau sebaliknya malah menjauhkan diri kita kepada Allah.

“Ia (Iblis) berkata “Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan/ keburukan) terasa indah bagi mereka di muka bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas” (QS. Al Hijr [15]: 39-40)

Dalam ayat tersebut Iblis berjanji kepada Allah akan membuat manusia memandang indah perbuatan dosa kecuali terhadap orang-orang yang ikhlas.


Ujian Kesedihan adalah ujian ketika kita merasa sedih, terluka, dibohongi, tersakiti, gagal, kecewa, kekurangan, kehilangan. Namun ujian kesedihan ini justru sering membawa kita menjadi lebih banyak mengingat Allah, dikit-dikit klu sedih Ya Allah... Ya Allah...Ya Allah.... Tolong Baim Ya Allah... :p
Pokonya klu diuji sama kesedihan ujung-ujungnya kita jadi banyak sholat, berdoa dehhh. Nah diposisi ini lah kita sebagai manusia terbukti sangat lemah, tidak mengetahui apa-apa, benar-benar membutuhkan Allah. Ketika kita diuji dengan kesedihan kita harus ikhlas dan berfikiran positif bahwa Allah sangat mencintai kita ingin kita kembali kepada jalanNya. Manusia senang jika namanya diingat dengan kebaikan, begitupun Allah, Allah sangat menyukai hamba yang mengingatNya. Oleh karena itu Allah senang menguji umat yang dicintainya. Ujian dilakukan secara berulang agar terlihat laporan perkembangan keimanan seseorang dari ujian ke tingkatan ujian yang lebih tinggi lagi, apa hasil akan lebih baik, sama saja apa memburuk. Ketika kita sedang mendapat Ujian Kesedihan, jatuh terpuruk biasanya menimbulkan tekad, Saya harus bangkit dan lebih baik, saya harus membayar cucur peluh, air mata, kegagalan, kekecewaan ini dengan kesuksesan membuat kita lebih tangguh dan kuat dalam menyiapkan strategi menghadapi ujiaan yang serupa.

Semoga setiap ujian yang Allah berikan kita selalu ikhlas dan diberikan kesabaran, sehingga seperti yang dijelaskan pada ayat diatas Iblis pun enggan untuk mengganggu orang-orang yang ikhlas. Ikhlas itu ibarat garis akhir dalam sebuah arena ujian, klu hamba Allah sudah sampai titik ikhlas, Iblis juga sudah percuma mengejar-ngejar dan mengganggu, wong hamba Allahnya sudah sampai tingkat keimanan paling tinggi bernama ikhlas hhe.


Allah SWT berfirman, "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang yang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan berbai macam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orangyang beriman bersamanya. "Bilakah datang pertolongan Allah?" ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." Qs. Al Baqarah [2]: 214)

Akhir kata penulis ingin meminta maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan dalam tulisan ‘Ujian Universitas Kehidupan’ ini, bukan penulis merasa sudah merasa berilmu dari para pembaca, disini penulis hanya ingin mengemukakan sedikit padangan mengenai Ujian yang sering kita jumpai di Universitas Kehidupan ini agar kita semua dapat berwaspada, siap dengan ujian yang Allah berikan kapan dan dimana saja. Semoga dengan saling mengingatkan kelak kita dapat sukses hingga akhirat bersama-sama. Semoga sedikit  bait kalimat-kalimat ini dapat membawa berkah dan manfaat bagi para pembacanya :D

Wassalam, Penulis

Risa Kariska